Apa itu Noni



 Photobucket

Lebih dari 2000 tahun silam, para nenek moyang orang Polinesia meninggalkan Asia Tenggara dalam usaha pencarian tempat hidup baru di belahan lautan lain. Selain keluarga mereka, para penjelajah ini membawa bersama mereka tanaman khusus yang diperlukan untuk mempertahankan hidup seperti : kelapa, pandan singkong dan Noni yang berharga, yang dinilai sebagai rahasia kesehatan. "Tanaman kuno" ini akhirnya diolah dikepulauan bergunung api, yaitu TAHITI NUI. Dengan tanah yang kaya, udara yang bersih, dan tidak adanya persaingan tumbuh dengan tanaman lain, mulailah tanaman Noni berkembang. Coba anda lihat Video pengenalan sejarah buah Noni, berdirinya Tahitian Noni International, dan pengenalan TAHITIAN NONI BIOACTIVE BEVERAGE kepada dunia.



Noni, Pace, Mengkudu ada 80 macam spesies, yang 60 spesies beracun dan 20 spesies mempunyai nilai ekonomis, Morinda bracteata, Morinda officinalis, Morinda fructus, Morinda tinctoria dan Morinda citrifolia.

Morinda citrifolia adalah jenis yang paling populer, sehingga sering disebut sebagai “Queen of The Morinda”. Hanya terdapat di Jepang, Hawai dan sumber terbesar ada di Tahiti dan keunggulannya ada lebih dari 230 macam nutrisi dan bioaktif, terutama Iridoid/Pro-Xeronin yang bisa meregenerasi sel. Sedangkan yang di Indonesia, spesiesnya campur yang racun dan ekonomis, serta sedikit kandungan Iridoid/Pro-Xeronin dan juga tanah, lingkungan mempengaruhinya, dia disebut tanaman Higroskopi, yang menyerap molekul air di lingkungan /tidak punya filter sama sekali dan menyedot polusi seperti timbal dll. Jadi hati-hati mengkonsumsi Noni, Pace, Mengkudu jangan sembarangan.

Photobucket

Kalau yang di Tahiti, buah Noni ( Morinda citrifolia ), hidup di pegunungan yang terlindungi, dan 75 persen pengolahannya diambil dari yang tumbuh liar, dan 25 persen dari petani. Jadi faktor udara dan tanah mempengaruhinya. Lihat Video dibawah ini bagaimana TAHITIAN NONI BIOACTIVE BEVERAGE diproduksi, dari pohon Noni ke botol di lemari es Anda. Termasuk pemanenan, pengolahan, dan proses penjaminan kualitas. Dan di distribusikan lebih ke 80 negara, termasuk ke Indonesia.


 
Suatu pemahaman mengenai tanaman Noni dan penggunaannya telah diteruskan dari generasi ke kegenerasi di seluruh Polinesia. Naskah Ayurvedik kuno menyebut "Noni Ashyuka", bahasa Sansekerta yang artinya " Umur Panjang " Naskah tersebut menjelaskan bahwa Noni menyeimbangkan dan menstabilkan tubuh untuk mendapatkan keadaan harmonis yang sempurna

Selama berabad-abad, orang Tahiti hidup dalam kesederhanaan dengan memanfaatkan tanaman Noni yang berharga untuk meningkatkan kesehatan dan kecantikan. Semua bagian dari tanaman Noni digunakan, mulai dari buah, biji, kulit kayu. Saat ini Tahitian Noni International menggunakan unsur-unsur yang sama dalam produk-produknya untuk membawa kebudayaan dan keindahan kepulauan French Polinesia ke dunia modern.

Sumber : My Upline (Dino T. Widjaja)